Rabu, 03 Agustus 2011

episode bersamamu


Engkau lelaki sederhana biar kupandangi mata teduhmu yang serupa telaga. Biarkan hingga aku tenggelam dalam pusaranmu yang tenang dan menghanyutkan. sejukmu membasuh luka memberi kesegaran di tubuhku. Kau tak perlu sebiru samudra dan tak perlu seluas laut lepas. Tak banyak yang kumau, hanya kesungguhan dan ketulusan darimu. Bukankah itu yang telah kau berikan padaku saat aku duduk bersandar diantara penat dan lelahku. Kau biarkan kakiku berendam di beningmu.

 Ku berlayar di tengah badai, akankah sampai waktuku berlabuh di dermaga cinta. Kukayuh biduk sederhana tanpa dayung. Akankah tiba masaku menggapai pelabuhan hati. Malam berganti siang, rembulan dan matahari berkejaran tak henti menjaga. Takkan perih kubawa letih kearah tuju hingga sampai di ujung samudramu yang terus bergelora. Aku tahu hidup baru menunggu, sebuah bilik hangat di tanah harapan. Dan karena kumau maka ku sanggup wujudkan mimpiku.

Tak perlu kau ucapkan kata cinta padaku jika itu hanya karena rasa kasihan dan terpaksa. Engkau tahu yang kupunya hanyalah ketulusan dan kesungguhan. Karena aku telah mengenalmu dan aku percaya padamu maka telah kuputuskan untuk setia dan bersabar menunggu. Kuketuk pintu-Nya memohon petunjuk kemana arah harus kutuju bersamamu. Salam rindu wahai kekasih bayang. Kau dan aku itu kita.

Bila saatnya tiba maka yang dicintai akan pergi dan yang didamba akan hilang. Hidup akan terus berjalan meski penuh dengan tangisan. Andai aku bisa mengulang semua waktu yang terbuang namun kutahu tak akan bisa walau dengan berlinang air mata. Seiring waktu berlalu tangis tawa di nafasku, hitam putih dihidupku semua ada ditangan-Mu. Biarkan aku bersandar hanya dalam cinta-Mu ya Allah Engkaulah sang Maha Cinta.

Saat aku begitu merindukanmu semakin terasa betapa kesepiannya aku tanpamu. Lalu disaat kubuka kembali semua kenangan tentangmu semakin membuatku merasa betapa inginnya hatiku berlari pulang memelukmu tanpa harus menunggu. Bukan cinta bila tak merasakan rindu. Bukan pula cinta bila tak ada kesetiaan dan kesabaran dalam menunggu indahnya pertemuan . Sampai Tuhan menyatukan kita kekasih, sementara biar kusibukkan dulu diriku dengan karya hingga tibanya masa indah kita.

Di dunia ini tak ada yang abadi, bila hati sedang senang jangan terlalu senang karena ia juga bisa hìlang. Bila sedih jangan sampai perih menyayat hati menggigit nadi bersimbah darah berurai airmata. Tak ada kesedihan yang abadi dan kesenangan juga tak akan selamanya. Siang akan berganti malam, matahari akan terbit setelah menghilang rembulan. Ada saatnya bagi setiap insan menemukan kebahagiaan setelah penderitaan yang panjang. Begitu pula sebaliknya.

 Cinta telah melembutkan hatiku, cinta pula yang membuatku tenang. Bara api yang semula menyala hebat kini padam oleh siraman kasih-Nya. Ampuni aku karena kelemahan dan kekuranganku ya Allah. Aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. Aku ditengah kesombongan dan ketakaburan namun Engkau selalu menuntunku. Aku hanyalah seorang perempuan sederhana dengan pemikiran sederhana dan kehidupan yang juga sederhana, mencoba bertahan sendiri di tengah badai gurun tempatku berpijak. Sekali lagi dan lagi, selalu Engkau yang menyelamatkanku.

@@@episodeku bersamamu di bulan juni...terima kasih kau pernah masuk dalam kehidupanku dan sebagai sandaran lelahku...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar