Sabtu, 26 Maret 2011

si mata elang

aku merindukanmu. dan malam ini kita bertemu. bercerita tentangku juga tentangmu. makan malam dan menikmati keindahan malam di Taman Bekapai. seperti yang kita sering lakukan di satu masa.
"Makan apa?" Tanyamu ketika aku baru sampai ke taman, dan kau terlebih dahulu menunggu.
"Hmm...apa, ya...mie pangsit aja. Kamu apa?" Tanyaku.
"Oke kita jalan ke arah sana ya." Katamu....tiba-tiba kau gandeng tanganku. Kutolehkan wajahku pada mata elangmu, kau tersenyum.
"Aku pengen makan mie pangsit, kamu?"
"Pesan gado-gado ya..."
"Kamu semakin sibuk." Katamu.
ya, aku memang semakin sibuk. menyibukkan diri, merasakan jadi si workoholic. Dan seandainya kau tahu, kadang aku penat, kadang aku ingin berbagi penatku denganmu.Ahh...
"Iya maklum banyak tugas ngajar n tugas yang lainnya...musti di bagi-bagi tho....." Kataku sambil makan mie pangsit yang dah lama banget gak nyicipin.
"Jangan terlalu sibuk, harus ada waktu buat diri sendiri." Tatapan mata elangmu menghujam diriku. Kenapa kau bicara seperti itu? Kau yang membuat aku jadi workoholic.
"Aku masih ada waktu untuk diriku sendiri. Tapi kau yang gak ada waktu untuk diriku." sanggahku menatap mata elangmu. Ada kilat di sana. Aku tahu kamu pasti merasa.
"Kamu tahu kan, kita sama-sama sibuk. Sabtu malam aku sama dia. Minggu malam aku sama kamu. Waktu harus aku bagi-bagi. Kamu harus ngertiin." kilahmu. Aku selalu ngerti. Kamu sama dia pun aku harus ngertiin.
Bertemu denganmu seperti ini sangat membuatku bersyukur. Allah selalu memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu.
"Hei...tumben HP mu gak bunyi?"
"Ku matikan agar dia gak telpon. Dia cemburuan. Dan saat ini aku sama kamu." Tatapan mata elangmu membuatku ingin selalu menatap jiwamu. masih bisakah mata elang itu kumiliki?
....
Friday nite....

Rabu, 23 Maret 2011

Tuesday...

         Di lantai dua gedung sekolah tempat aku mengajar. Sembari menunggu pergantian jam kelas. Kutatap nanar pagi ini. rinai hujan masih terdengar seperti nyanyian jiwa yang sepi. Setia dengan irama yang sama. Buih-buih rinainya menyapa wajahku di kala berdiri sendiri di koridor sekolah. Hari ini jadwal mengajarku di salah satu sekolah di Kota Balikpapan. aktivitas seperti biasa bagaikan ritme yang mengalun merdu. Bercanda dengan materi, berbagi ilmu bersama siswa. lelah, penat, namun menyisakan kebahagiaan tersendiri bagiku.
         Siang yang hanya pasrah pada hari. Mendung ternyata masih setia bergelayut manja pada awan hingga buihnya tersa damai. Sepulang mengajar, kularikan motorku menuju salah satu pusat makanan di daerah Klandasan. Di sana telah menunggu temanku untuk makan siang bareng. Coto Makasar. Kali ini  kami ingin menikmati makanan tersebut yang berasal dari Makasar Sulawesi selatan. Hhhmmm...Coto Makasar...aku teringat akan kamu.
"Menurutku ini adalah coto makasar yang paling enak di Balikpapan..." katamu waktu itu dengan sibuk memeperkenalkan masakan khas daerahmu.
"Hahaha...ya iyalah..menurutmu enak, ini kan dari daerahmu, tho?"
"Hehehe...sudah makan aja habiskan yang kenyang, ya.." ucapmu sambil menyeruput segelas es teh manis.
...aah...kenangan itu aku rindu suasananya....akankah dapat terulang?
Tapi kali ini kunikmati coto Makasar bersama temanku. bercerita, ngerumpi, share, bareng-bareng mecahin solusi.
"Gimana kabar Aristya, masih sama kakaknya Ani?" Tanyaku memecah keheningan.
"Aku lelah mbak, aku capek melanjutkan hubungan ini. Dia selalu menyakiti hati, gak mau ngertiin keadaanku." curhatmu. Mengalirlah ceritanya, menceritakan hubungannya dengan teman dekatnya.Ceritanya hampir sama yang pernah kualami, jadi aku bisa memberikan sedikit solusi untuknya.
        Hari masih menyisakan sepenggal cahayanya. Pulang ke rumah adalah hal yang selalu kuimpikan di saat penat kerja. tempat istirahat yang selalu membuat aku bermimpi indah. Sejenak berbaring, tiba-tiba temanku datang dengan menyisakan isaknya yang galau. resah aku menatapnya, kurengkuh bahunya.
"Apa yang membuatmu galau Davina? Masih sakitkah badanmu?"
"Kenapa si abang akhir-akhir ini selalu menghindar, setiap aku telpon tidak pernah diangkat. Giliran ditelpon dengan nomor lain pasti diangkat. Kenapa dia mempermainkan perasaanku?" Mengalirlah ceritamu yang selalu setia kusimak, di sela-sela irama isakmu.
        Malam selalu merangkak mengikuti gurat-Nya. Malam ini di kampus aku sedang memberikan mata kuliah sastra pada mahasiswaku. Hingga tak terasa telas habis waktu untuk bertatap muka.
Ahh...pulang dari beraktivitas, aku bertemu dengannya.
"Pulangnya hati-hati, ya. Maaf aku tak bisa mengantar, karena aku harus mengantar temanku." katamu dengan tatapan mata elangmu yang selalu membuatku rindu.
"Iya, kamu juga hati-hati. Tapi aku mo cari makan dulu. Laper banget, hehehe..."
"Hmm...aku juga laper...atau...maukah nunggu aku di suatu tempat, kita makan bareng? Aku mo antar temenku dulu." Katamu sambil lihat jam tangan silvermu. "Oh...gak usahlah ini dah terlalu malam untukmu. Karena rumah temenku jauh. lain kali, ya? Maaf." Ucapmu lagi.
"Baiklah next time kita bareng. Aku pulang dulu."
Hmm....aku selalu merindukanmu...

Tuesday, March 22, 2011

Selasa, 22 Maret 2011

my feature 's today...

       Siang itu kularikan motor kesayanganku menuju sebuah Mal di Balikpapan. Sedikit lelah terpancar di ruang wajahku. Setelah memberikan kuliah sejak pagi. Ku ayunkan langkahku menuju Pacifica Food, untuk sejenak mengisi perutku yang berteriak tanpa ampun...Oh..Tuhan pagi tadi aku hanya makan roti dan segelas susu...gumamku. Karena terburu-buru untuk pergi ke sekolah dan ternyata aku juga harus menyampaikan kuliah pagi ini.
       Duduk sendiri sembari memandang laut yang terpantul gelayut awan. Alunan Jazz yang disuguhkan menyentuh jiwa, tanpa sadar aku berlirih...aku merindukannya...
Kutatap langit. Mendung. Samar aku menangkap gerakan awan yang gelisah. Mungkin sebentar lagi akan jatuh gerimis. Suasana ini menyengat pikiranku. Mengingatkanku pada sesosok pribadi. Kala itu sering kita melepas lelah dari aktivitas kerja dan bertemu di tempat ini. Tempat favorit kita. Ahh...kamu memang meninggalkanku pada akhirnya...meski mata elangmu menyiratkan bahwa kamu tidak meninggalkanku.
Hufft...waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WITA, aku harus cepat menyelesaikan makan siangku dan bergegas menuju tempat lain. Karena di sana telah menunggu salah satu mahasiswaku untuk share bersama.
Di sinilah aku siang ini berada. Perpustakaan Daerah di kota ini. Kecil menurutku tapi tak menyurutkanku untuk mencari literatur bahan kuliah. Menghabiskan sisa waktu menikmati riak hujan sembari bercanda dengan buku-buku, membuat segala macam permasalahan sejenak menyingkir dari perhatianku. Waktu benar-benar habis ditelan hari. Sore masih menggenang, aku larikan motorku menuju salah satu kampus di kota ini. Kampus tempat aku berbagi ilmu bersama mahasiswaku.
       Malam merayap, setelah memberikan materi kuliah jam pertama. Bergegas aku harus menemui temanku yang telah menunggu di salah satu Mall. Di tempat favorit kami, J.Co tempat yang nyaman untuk melepas lelah dan berbincang-bincang.
"Sorry, i'm late...di kampus masih ada urusan. dah lama menunggu?"
"Gak..aku juga baru nyampe kok. Have something problem with us, aku gak tahu harus cerita pada siapa selain kamu..." mendengar isaknya, aku tidak tega. Kurengkuh bahunya.
"Ceritalah padaku. Aku dengan setia akan selalu menyimaknya."
Mengalirlah ceritanya, sedih. Tapi aku hanya bisa memberikan kesetiaan untuk mendengar dan sedikit solusi.
       Malam semakin merangkak cepat pada hari. Sepulang dari beraktivitas seharian, raga ini lelah. Dalam lirihku...tapi hati tak pernah lelah untuk menyimpan cinta dan menantimu...Aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk menatap mata elangmu, mata yang selalu membuat aku nyaman. Meski tak  menjadi milikku...ah mata itu.

Monday, March 21, 2011

Sabtu, 19 Maret 2011

lelaki itu

mencintaimu dengan kesederhanaan. mencintaimu dalam kedamaian. mencintaimu dalam kesenyapan. cinta tak pernah lelah menanti. jiwa ini telah terpatri. roh ini telah mendekam. meski raga penat. akan ada saatnya nanti. kita bersama. aku menunggu meski harus sendiri dan membeku dalam masa.