Sabtu, 30 April 2011

Ketika Hujan Pagi

dia menyatakan dan aku percaya. tapi ketika aku berusaha menemukan kesungguhan matanya, dia malah memasang kacamata hitam untuk menyembunyikan dusta yang dia simpan di sana.
jangan hapus jejak sayangmu. janganlah kau berduka di senjamu. pulanglah kau padaku, sayang. kita warnai senja, malam, dan pagi bersama dalam rasa.
di bawah rinai hujan pagi ini aku merindukanmu.

Minggu, 24 April 2011

kenangan...

aku pasti merindukan kota ini.kota dimulainya sekuel hidupku yang berliku.mencintai,dicintai,menangis,luka,sakit,tertawa,hampa,berdua,sendiri, brsama2.sahabat,teman,kekasih,kalian telah melengkapi satu sekuel hidupku.sebentar lagi kota ini akan kutinggalkan untuk meretas cita2.kenangan selalu menggelayuti perjalananku.dari kota satu ke kota lain.penuh kenangan dan punya cerita.biarlah kunikmati dalam sekuel hidupku

Ketika Kau dan Aku...

Bagi kita, senja selalu sempurna. Bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu," aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu absurd?

"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?

"Aku selalu ada untukmu, sayang". Aku selalu ingat kata-katamu itu. Tapi lihatlah...untuk meretas kebahagianpun kita mencuri waktu. Mengaburkan makna, berpeluh dalam hasrat dan rasa. Melelahkan hati dan jiwa. Aku tahu kau ingin memberikan aku kebahagiaan, namun ada dia dihidupmu. kau lelah...
Ketika rasa ini telah tertambat padamu, dia mengabadi dalam jiwa. Dan biarkanlah sayapku yang akan meninggalkanmu.
Retaslah bahagia bersamanya, sayang...

Sekuel Pagi

khayalku mengapung di riak kabut pagi
berselimut langit subuh yang mulai menapak ke bumi
desau angin menenteramkan pucuk-pucuk daun
menyerukan damai meski sekejap.
kulukis wajah langit pagi. kupandangi dia yang  mulai berubah.
lanskap biru berlalu begitu saja.
kemudian kupetik sehelai awan pagi ini lembayung warnanya
kulihat kepakan sayap elangmu melintas, mata yang selalu menghujam jiwaku, terlihat perih.
aku tengadah "retaslah bahagia bersamanya". tiba-tiba rinai hujan menyambangiku.
sendiri,kusaksikan pagi ini yang masih lembayung.
di sudut langit kutemukan dirimu.kibasan angin setia mencumbui tubuhku.
nanar tatapanku.
asa menggeliat di pelataran rindu. ingin kurengkuh dan satukan hasrat.
roh memanggil dirimu kekasih surgaku. roh ini merindukanmu. pulanglah kau kepadaku.